TRANSFORMIA – Coaching – Consulting – Training
Posisi HRD sangat sering dihubungkan dengan kegiatan recruitment. Padahal pasca para karyawan terbaik masuk perusahaan, masalah tidak berhenti di situ. HRD juga harus mengerahkan kerja ekstra untuk mengoptimalkan karir karyawan agar semakin memberikan performa terbaiknya di tempat kerja.
Karyawan yang bekerja optimal akan membawa keuntungan secara langsung bagi perusahaan. Meskipun begitu, amat dipahami bahwa beban kerja HRD melingkupi begitu banyak hal sehingga masalah pengembangan karyawan menjadi prioritas yang tidak terlalu disentuh. Sebenarnya, adakah cara hemat HRD untuk mengiptimalkan karir karyawan?
Cara Hemat HRD #1 Perhatikan Rencana Masa Depan Karyawan
Kebanyakan karyawan kurang menaruh gairah pada pekerjaan masing-masing karena tidak memiliki visi masa depan yang jelas. Ini terjadi sebab mereka kurang mengetahui di mana kelebihan, dan kekurangan, masing-masing diri mereka. Seorang HRD yang baik akan memberikan review menyeluruh yang secara langsung akan memberikan sokongan bagi karyawan agar lebih berani menata masa depannya, atau dengan kata lain mengoptimalkan karir karyawan.
Buat diri mereka percaya bahwa mereka bisa meraih lebih banyak hal dengan kemampuan mereka sekarang. Dan, secara langsung, membuat sumbangsih pada perusahaan akan naik secara signifikan.
Cara Hemat HRD #2 Cobalah Berlakukan Rotasi Karyawan
Memindahkan karyawan ke lini kerja lain yang masih masuk jangkauan kemampuan mereka bisa memberikan impact yang tak diduga-duga baik bagi pribadi maupun perusahaan. Sebabnya, rutinitas yang berulang-ulang bisa membunuh kreativitas karyawan, dan mematikan gairah kerja.
Posisi yang itu-itu saja tak ubahnya zona nyaman yang membuat seorang pribadi jadi malas berkembang. Jadi, pertimbangkan untuk memberlakukan rotasi. Ini juga untuk menggenjot produktivitas perusahaan, karena rotasi membuat perusahaan jadi memiliki karyawan yang cakap di berbagai bidang alih-alih satu keahlian saja.
Cara Hemat HRD #3 Beri Kesempatan untuk Berkembang
Yang tak banyak pemilik perusahaan tahu, para karyawan sebenarnya memasuki lini kerja mereka dengan harapan untuk mengembangkan diri. Jadi, jika harapan ini tidak dipenuhi, ada kemungkinan karyawan jadi malas bekerja—atau bahkan, berpikir mencari pekerjaan baru.
Beri kesempatan berkembang bagi karyawan dengan cara memberlakukan coaching, mentorship, atau training yang pastinya membawa manfaat bagi diri mereka dengan informasi dan tips-tips yang berguna. Hadirkan para konsultan terbaik yang telah memiliki jam terbang tinggi, juga paling tahu cara untuk menggenjot semangat kerja dan pengembangan pribadi karyawan. Semua perusahaan besar yang sudah sukses melakukan ini.
Cara Hemat HRD #4 Bangun Suasana Kerja yang Kondusif untuk Bekerja Efisien
Tren kerja masa kini sudah lumayan bergeser dari “kerja keras” menjadi “kerja efisien”. Ini berarti, Anda harus membimbing karyawan untuk mengetahui cara kerja yang paling pas bagi diri mereka; mulai dari pemilihan dateline, beban kerja yang bisa ditanggung, jangka waktu suatu materi harus dikuasai, dan lain-lain.
Memberlakukan system kerja keras dengan beban kerja membludak terus-terusan hanya akan membuat seorang karyawan cepat merasa letih dan tidak menyukai pekerjaan mereka. Jadi, sebagai HRD pertimbangkan untuk membuat suasana kerja yang kondusif.
Cara Hemat HRD #5 Jalin Hubungan untuk Memahami Kemauan Mereka
Seorang HRD harus memiliki dasar-dasar psikologis dan mau memahami kemauan tiap karyawan. Meski tidak berarti menjadi psikolog pribadi, HRD harus sigap mengakui bahwa seorang karyawan mungkin punya masalah pribadi yang membuat kinerja mereka di kantor jadi lumayan terganggu. Pahami kemauan mereka, dengarkan masalah mereka, dan berilah solusi yang proporsional.
Jika masalahnya dirasa terlalu berat, giliran HRD lah yang lalu memberikan rujukan ke instansi luar seperti tenaga professional.
Itu tadi adalah cara hemat HRD untuk bisa mengoptimalisasi kinerja karyawan. Agar HRD lebih memahami esensi profesinya, sewalah jasa konsultan HRD profesional! Dengan jasa profesional, HRD akan mendapatkan bekal tambahan pengetahuan untuk membuatkan KPI, Desain Kompetensi, Training Needs Analysis (TNA), Job Evaluation, struktus gaji, Analisa Beban kerja, Penilaian Kinerja, Kamus Kompetensi, dan lain-lain.
Jangan tunggu sampai perusahaan Anda ketinggalan dan merugi di akhir hari karena HRD kurang tahu cara mengatasi karyawannya.