Moto karyawan : Talk Less, Do More ! Benarkah Berpengaruh pada Kesuksesan Karyawan ?  

Hi people, passti rekan-rekan sudah tidak asing lagi bukan dengan pepatah “talk less, do more !” mengapa banyak orang yang menggunakan pepatah ini dan bahkan menjadikannya sebuah moto dalam bekerja ? apakah berbicara banyak itu memang tidak penting dan melakukan sesuatu atau tindakan itu lebih baik saat bekerja ? bukankah dalam mencapai kesuksesan yang maksimal kita perlu melakukannya dengan bekerja sama atau berkolaborasi dan tak lain untuk melakukan kolaborasi yang paling penting kita lakukan adalah berkomunikasi ? dan bukankah hal ini justru menjadikan kedua perspektif tersebut terbolak belakang ?

Hmm menarik bukan untuk kita bahas, mari kita selami makna pepatah diatas untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan “talk less, do more” dan apa pengaruhnya terhadap kesuksesan karyawan.

Dalam kehidupan yang penuh dengan percakapan, janji, dan rencana, seringkali kita melihat banyak orang hanya berbicara tanpa tindakan nyata yang mengikutinya. Dan pepatah “Talk Less, Do More” atau “Lebih Banyak Bertindak, Lebih Sedikit Berbicara” menjadi gambaran paling tepat untuk mencerminkan perilaku tersebut.

Pepatah “talk less, do more” memiliki makna yang cukup jelas. Di dalamnya terdapat dua komponen utama :

  1. “Talk less” (bicara sedikit): mengartikan bahwa seseorang sebaiknya tidak hanya banyak bicara atau berjanji tanpa tindakan nyata yang mengikutinya. Ini menekankan pentingnya mengurangi retorika berlebihan atau omong kosong yang tidak diikuti oleh langkah konkret.
  1. “Do more” (lakukan lebih banyak): Menyiratkan bahwa perlunya melakukan lebih banyak tindakan, kerja keras, dan upaya nyata dalam mencapai tujuan atau menghasilkan hasil yang diinginkan. Ini menekankan pentingnya bertindak, mengambil inisiatif, dan berusaha lebih keras daripada hanya berbicara tentang apa yang akan dilakukan.

Filosofi ini mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam perangkap omong kosong, tetapi untuk bertindak dengan sungguh-sungguh. Pepatah ini mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara berbicara dan bertindak. Daripada hanya berbicara atau berjanji, lebih baik untuk membuktikan kemampuan dan niat melalui tindakan nyata yang menghasilkan hasil positif. Pepatah ini juga menekankan nilai kerja keras, integritas, dan akuntabilitas, serta mengingatkan kita untuk fokus pada tindakan dan hasil yang dihasilkan daripada sekadar kata-kata kosong.

Nah itulah makna sesungguhnya dari pepatah “Talk Less, Do More” jadi pepatah ini bukan menyiratkan seseorang tidak perlu banyak komunikasi melainkan hindari komunikasi yang tidak berguna atau kata-kata kosong yang tidak dapat dibuktikan dengan tindakan.

Menghindari Perangkap Omong Kosong: Dalam banyak situasi, kata-kata hanya menjadi angin lalu tanpa tindakan yang mendukungnya. Banyak orang cenderung berbicara tanpa batas, memberikan janji yang tidak mereka penuhi, dan menyebar luaskan rencana tanpa tindakan yang nyata. Namun, dengan mengadopsi prinsip “Talk Less, Do More”, kita dapat menghindari jebakan omong kosong ini dan fokus pada hasil yang nyata.

“Talk Less, Do More” menunjukkan pentingnya bertindak nyata daripada terjebak dalam perangkap omong kosong. Dengan mengadopsi prinsip ini, kita dapat menghindari perangkap omong kosong, membangun kredibilitas, meningkatkan produktivitas, mempercepat kemajuan pribadi dan profesional, serta menginspirasi orang lain. Dalam dunia yang penuh dengan kata-kata kosong, tindakan nyata adalah kunci sejati menuju kesuksesan.

Agar pepatah ini menjadi lebih bermakna maka alangkah baiknya kita yang menjadikannya moto dapat menerapkannnya sesuai dengan makna yang ada. Lalu bagaimana kita seharusnya menerapkan pepatah ini ?

Berikut hal yang harus kita lakukan untuk menerapkan pepatah tersebut dalam dunia kerja !

  1. Berfokus pada tindakan nyata: Ketika bekerja, penting untuk lebih berfokus pada melakukan tindakan daripada hanya berbicara. Identifikasi tugas atau proyek yang perlu diselesaikan dan tetapkan target yang jelas. Kemudian, lakukan langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut. Hindari membuang-buang waktu dengan banyak bicara tanpa menghasilkan tindakan yang nyata.
  2. Tetapkan prioritas: Pepatah “Talk Less, Do More” juga menekankan pentingnya mengutamakan tindakan yang memiliki dampak signifikan. Identifikasi tugas atau proyek yang memiliki nilai strategis yang tinggi dan berikan prioritas pada tindakan yang akan menghasilkan hasil yang nyata.
  3. Ambil inisiatif: Jangan menunggu instruksi atau perintah untuk bertindak. Ambil inisiatif dan bergerak maju dengan proaktif. Cari tahu apa yang perlu dilakukan, cari solusi untuk masalah yang muncul, dan lakukan lebih dari yang diharapkan.
  4. Tepat waktu dan konsisten: Selain melakukan lebih banyak, penting juga untuk melakukannya dengan tepat waktu dan konsisten. Setiap tindakan harus dilakukan dengan kecepatan yang tepat sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan. Hal ini akan membantu membangun reputasi yang baik dan meningkatkan kepercayaan orang lain terhadap kemampuan dan komitmen Anda.
  5. Evaluasi dan perbaikan: Setelah melakukan tindakan, penting untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan. Tinjau hasil yang telah dicapai, identifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan cari cara untuk melakukan lebih baik di masa mendatang. Dengan terus mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas tindakan, Anda akan menjadi lebih efektif dan berhasil dalam pekerjaan Anda.
  6. Jaga komunikasi yang efektif: Meskipun pepatah ini menekankan pentingnya tindakan nyata, bukan berarti komunikasi menjadi tidak penting. Sebaliknya, komunikasi yang efektif tetaplah penting dalam kolaborasi dan kerjasama tim. Jaga agar komunikasi Anda fokus, jelas, dan terarah pada pencapaian tujuan. Gunakan komunikasi untuk berbagi informasi, menyampaikan ide, dan memfasilitasi kerja sama, tetapi selalu selaraskan kata-kata dengan tindakan yang nyata.

Dengan menerapkan prinsip “Talk Less, Do More” ini, Anda dapat meningkatkan efektivitas kerja Anda, membangun kredibilitas, dan mencapai kesuksesan dalam karir Anda. Namun, ingatlah bahwa kolaborasi dan komunikasi yang baik tetaplah penting. Prinsip ini lebih menekankan pada pentingnya tindakan nyata daripada angan-angan kosong, tetapi bukan berarti mengabaikan aspek kolaboratif dalam bekerja bersama tim. Selamat bertumbuh !

 

Leave a Comment

Scroll to Top