Makna dari komunikasi adalah respon yang kita dapatkan. Kalimat diatas menggambarkan sebuah kondisi dimana efektifitas komunikasi yang kita lakukan itu sesungguhnya dinilai dari respon yang kita dapatkan.
Ketika respon yang kita dapatkan sesuai dengan harapan kita, maka bisa jadi komunikasi kita sudah efektif. Namun bila respon yang kita dapatkan dari lawan bicara kita belum sesuai, bisa jadi cara kita menyampaikan pesan belum berjalan dengan maksimal.
Ketika respon yang kita dapatkan tidak sesuai atau kita mendapatkan informasi atau umpan balik yang kurang sempurna dari lawan bicara kita, sesungguhnya kita lah yang harus bertanggung jawab sebagai pihak yang menyampaikan informasi. Perihal tanggung jawab ini, mungkin kisah di bawah dapat memberikan gambaran lebih jelas.
Noval tampak gusar hari itu, dia mendapatkan tugas untuk mengajarkan beberapa mata pelajaran untuk adiknya yang duduk di bangku SMP. Namun mengajarkan seorang adik tampaknya tidak mudah. Hal ini dikarenakan sang adik terlihat kesulitan memahami setiap kalimat yang Noval sampaikan. Dampaknya, si adik ini jadi kesulitan memahami mata pelajarannya.
Setelah sejam berupaya, Noval menyerah. Noval kemudian marah pada adiknya yang dianggap memiliki keterbatasan untuk memahami apa yang dia sampaikan. “Kenapa kamu tidak paham-paham sih? Sepertinya kapasitas otak mu terbatas deh.” Ucap Noval kepada adiknya sebagai wujud frustasi dirinya.
Sang ibu yang tanpa sengaja melihat percakapan antara dua anaknya ini kemudian menggelengkan kepalanya sejenak sebagai pertanda keheranan pada perilaku Noval. Setelah itu sang ibu pun mendatangi Noval untuk berdiskusi singkat dengan anaknya tersebut.
“SeharuSnya kamu tidak berkata-kata seperti itu val.”
“Maksudnya bu? Tapi adik tidak paham sama sekali yang saya sampaikan. Sepertinya adik punya keterbatasan memahami bu.”
“Bagaimana kuliahmu val? Bisa memahami semua mata kuliah yang diajarkan?” Sang ibu balik bertanya
“Sebagian besar bisa bu, tapi ada beberapa mata kuliah yang sulit. Dosennya tidak maksimal menjelaskannya bu.”
“Nahh kan. Ketika kamu kesulitan memahami sesuatu, itu artinya ada kemungkinan sang pengajar yang tidak mampu mengkomunikasikannya bukan?” Ucap sang ibu
Di dalam berkomunikasi didalam aktiVitas sehaRi-hari, berapa kali kita mengalami kesalahpahaman dengan orang lain? Dan ketika kesalahpahaman itu terjadi, kita cenderung menyalahkan orang lain sebagai penerima pesan yang tidak mampu memahami pesan yang kita sampaikan. Padahal, ketika ada informasi yang kurang lengkap itu merupakan pertanda bahwa ada yang masih kurang dalam komunikasi yang kita lakukan seperti dalam kisah diatas.
Maka, sebagai seorang komunikator yang baik, selalu pastikan diri kita bersedia melakukan introspeksi diri dalam setiap informasi yang kita sampaikan sehingga akhirnya kemampuan kita dalam menyampaikan informasi senantiasa terasah dan makin baik tanpa menyalahkan atau menyinggung lawan bicara kita.
Oleh Ivandhana, Personal Productivity Coach & Trainer