Implementasi Siklus PDCA dalam Organisasi

Strategi bisnis sejatinya menjadi pusat aktivitas organisasi, dengan menggunakan siklus PDCA untuk mengintegrasikan strategi, operasi dan orang-orang yang menjalankannya. Siklus yang dipopulerkan oleh W. Edwards Deming pada tahun 1950-an ini merupakan proses yang iteratif (bergulir terus-menerus) dari empat tahap proses, yaitu Plan-Do-Check-Action. Dalam proses iteratif, hasil dari suatu siklus PDCA akan menjadi masukan untuk siklus berikutnya. Pengulangan siklus ini akan meningkatkan pengetahuan tentang suatu hipotesis serta akan lebih mendekatkan kepada tujuan organisasi, dalam konteks peningkatan kualitas operasi dan pencapaian kinerja.

Empat tahapan dalam siklus PDCA yaitu Plan (perencanaan), Do (eksekusi dan implementasi), Check (evaluasi dan validasi) dan Action (standarisasi):

  • Tahap Plan adalah tahap mendefinisikan tujuan, memformulasikan kebijakan, strategi, inisiatif/rencana kerja dan target, serta memetakan peranan tim.
  • Tahap Do adalah tahap eksekusi inisiatif/rencana kerja, serta mengukur dan menganalisa realisasi.
  • Tahap Check adalah tahap mengevaluasi pencapaian secara konsisten, mendefinisikan masalah, dan membuat laporan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
  • Tahap Action adalah tahap menghimpun gagasan perbaikan, menguji kehandalan program perbaikan, serta mengorganisir ide dan rancangan langkah perbaikan untuk masuk ke dalam mekanisme PDCA.

Perputaran siklus PDCA juga menyediakan ruang untuk terjadinya pengendalian dan peningkatan kualitas dari waktu ke waktu. Jaminan peningkatan kualitas terjadi melalui aktivitas pemeliharaan, perbaikan dan inovasi. Dalam rangka mempertahankan prosedur yang sudah baik, perlu dilakukan standarisasi proses (pemeliharaan). Pada tahap berikutnya, secara gradual prosedur yang sudah baik harus ditingkatkan agar menjadi lebih baik lagi (perbaikan). Dalam kondisi tertentu, perbaikan tersebut dapat dilakukan secara total/radikal (inovasi).

Dalam implementasi siklus PDCA, kualitas dari kegiatan-kegiatannya dapat dibagi menjadi tiga kategori:

  • Event Happen, Kegiatan-kegiatan rapat sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan dalam Meeting Taxonomy dan Calender of Event (CoE). Meeting Taxonomy adalah daftar klasifikasi rapat-rapat yang diselenggarakan di organisasi, menggambarkan keterkaitan suatu rapat dengan rapat lainnya. Meeting Taxonomy ini harus menjadi rujukan (standar minimal) dalam pengelolaan rapat-rapat di seluruh unit organisasi. Sedangkan Calender of Event (CoE) adalah kalender kegiatan yang dianggap penting di unit organisasi. Setiap unit organisasi harus memiliki CoE yang terkini. Setiap rapat yang telah diadakan wajib didokumentasi dalam notulensi rapat dan diadakan pemantauan atas tindak lanjut keputusan-keputusan rapat.
  • Players Play, terjadi peningkatan kualitas proses di mana semua pihak sudah menjalani perannya masing-masing, terjadinya komunikasi di antara para pihak, adanya upaya analisis yang mendalam atas masalah-masalah yang terjadi, dan upaya antisipasi atas beberapa kemungkinan yang akan terjadi.
  • Players Play to Win, semua pihak memberikan kontribusi yang tinggi, berpartisipasi aktif dalam pemecahan masalah dan proses analisis komparasi yang lebih tajam, merekomendasikan tindakan serta mengimplementasikannya dengan komitmen.

Untuk menjamin terjadinya kontinuitas siklus PDCA, dibutuhkan Fasilitator PDCA yang berperan sebagai katalisator organisasi dalam memfasilitasi kegiatan-kegiatan PDCA. Seorang Fasilitator PDCA idealnya adalah orang-orang terbaik yang terpilih dan berpotensi untuk dibentuk agar memiliki karakter unggul. Hal ini diperlukan agar Fasilitator PDCA mampu mengimbangi pemimpinnya, sebagai strategic partner dalam pengambilan keputusan. Secara garis besar, peran kunci dari Fasilitator PDCA adalah (1) menjamin pelaksanaan proses Plan-Do-Check-Action di seluruh lingkungan organisasi dan melakukan pemantauan melalui daftar periksa (checklist) dan panel kendali (control panel) PDCA; (2) mengembangkan sistem manajemen dan perangkatnya; (3) memfasilitasi pembuatan kebijakan tingkat korporat dan implementasinya; (4) mengelola proses perencanaan, implementasi, dan evaluasi strategi korporasi; (5) mengelola rapat-rapat dan memonitor pelaksanaan atas keputusan-keputusan yang telah disepakati.

 

 

Coaching Consulting Training

 

TRANSFORMIA adalah lembaga training yang mampu memberikan program Coaching dan Training karyawan yang tepat sasaran dengan metode mengajar yang efektif dan menyenangkan.
 
Para trainer dan Coach Transformia juga memiliki sertifikasi khusus dan pengalaman yang banyak sehingga akan memberikan solusi training yang profesional.
 
 
 
 

 

Jasa Coaching Consulting Training Jakarta – Indonesia

Untuk info lebih lengkap, kunjungi website kami di :
www.transformia.co.id
 
atau hubungi kami di :
+62 813-1721-1792
Mia@transformia.co.id
 
 
 

 
Tags : Coaching Indonesia, Pelatihan Karyawan, Jasa Training, Jasa Coahing, Coaching Jakarta, Business Coach, Career Coach, Life Coach, Jasa pelatihan karyawan, Pelatihan Karyawan Jakarta, Jasa Training Jakarta, Jasa Training Karyawan, Leadership Training, Employee Training, Business Training

Leave a Comment

Scroll to Top