You can’t get what you want, till you know what you want

Coaching Consulting Training

Suatu ketika dalam perjalanan menuju kota Bandung, saya menemukan CD musik yang tersimpan lama di laci mobil, saya putar dan dengarkan lagu-lagu kompilasi jazz pop tahun ‘90an tersebut untuk menemani saya dalam kemacetan di sepanjang tol Cikampek.

Entah bagaimana ada salah satu lagu yang tiba-tiba saya suka sekali, hingga saya putar beberapa kali untuk menyimak lirik lagu tersebut. Sampai-sampai saya ambil Judul lagu tersebutlah sebagai judul tulisan ini.

“Kamu tidak akan dapat yang kamu inginkan, sampai kamu tahu apa yang kamu inginkan”, begitulah terjemahan bebas dari judul lagu yang dinyanyikan Joe Jackson, dalam single albumnya “Body & Soul” yang dirilis tahun 1984.

Dalam refrain liriknya ditulis berulang kali:

Cause I’ll tell you one thing You can’t get what you want Till you know what you want Said you can’t get what you want Till you know what you want

Sebenarnya apa hubungannya lirik tersebut dengan Coaching? Terkadang dalam kehidupan, kita ingin meraih segala apa yang menjadi keinginan kita, melakukan apa yang sebenarnya ingin kita lakukan, tapi nyatanya kita tidak mampu melakukan atau bahkan tidak mengetahui sama sekali keinginan-keinginan kita tersebut secara lebih jelas.

Dengan Coaching, diharapkan masalah seperti ini dapat teratasi, sehingga kita dapat mengetahui terlebih dahulu kondisi kita saat ini dan hal apa yang akan kita raih, selanjutnya melakukan action untuk mendapatkan hal yang kita inginkan tersebut.

Kita sering mendengar, contohnya dalam dunia pekerjaan, “saya bosan dengan pekerjaan saya”, “ karir saya mentok di perusahaan ini”, atau dalam dunia bisnis, “usaha saya tidak berkembang”, “keuntungan semakin menurun”, dan masih banyak contoh hal lainnya dalam kaitannya dengan kehidupan berkeluarga, pendidikan, kesehatan, spiritual, keuangan dan lain sebagainya.

Disinilah peran seorang Coach untuk membantu Coachee (orang yang dicoach) mengeksplorasi dirinya agar menemukan potensi dirinya, bahkan membuat seseorang melalui emosinya dapat lebih memaknai dirinya saat sekarang untuk bergerak maju dengan seluruh kemampuan dirinya menuju ke arah yang diharapkannya.

Mengutip tulisan dalam buku “Sukses Menjadi Professional Coach” dari Master Coach Kak Ina Rizqie Amalia, PCC dan Kak Kurnia Siregar, PCC, mereka adalah pendiri Loop Institute of Coaching di Indonesia, Coaching adalah proses perjalanan menjelajahi diri, pikiran, perasaan yang diikuti oleh tindakan yang berasal dari dalam diri coachee melalui hubungan antara coach dan coachee (orang yang dicoach).

Coaching bukan mengatakan kepada orang lain untuk melakukan tindakan dan memberikan mereka saran apa yang harus dilakukan, akan tetapi Coaching adalah bertanya dan mencari opini mereka/coachee.

Untuk membantu coachee mengetahui keinginannya, maka coach akan menggali secara perlahan melalui pertanyaan-pertanyaan yang kuat (powerful questioning), sehingga coachee akan bereksplorasi untuk menemukan jawabannya, mengetahui kondisinya saat ini, merasakan emosinya, melihat potensinya, hingga menemukan solusi yang akan diharapkannya, pada akhirnya coachee mengetahui dengan jelas apa yang sebenarnya yang diinginkan atau dituju.

Jika diibaratkan proses bertanya sebagai proses mencangkul, maka diawal-awal kita mencangkul, kita akan mencangkul secara perlahan permukaan tanah, pada saat mata cangkul menancap kedalam tanah, itulah momen pada saat kita mengajukan pertanyaan. Ketika coachee menjawab pertanyaan dan memberikan opini mereka, maka pada saat itulah kita menarik mata cangkul keatas permukaan tanah dengan tanah yang terbawa pada cangkul tersebut. Tanah yang terangkat tersebut diibaratkan jawaban atau opini yang keluar hasil dari proses berpikir kreatif coachee.

Begitu seterusnya yang akan dilakukan oleh coach untuk menggali lebih dalam diri coachee, perlahan namun pasti. Hingga pada akhirnya coachee akan menemukan jawaban lebih jelas dan nyata atas kekuatan yang dimilikinya, value atau nilai dalam dirinya, harapan dan keinginan serta langkah-langkah untuk mencapainya dalam ukuran waktu yang coachee tentukan . Bukankah kita akan merasa bahagia pada saat kita tahu dan kita dapatkan apa yang benar-benar kita inginkan dalam kehidupan ini..You can’t get what you want, till you know what you want..

Semoga tulisan ini dapat memberikan sedikit pemahaman tentang Coaching dan berharap budaya coaching dapat berkembang di Tanah Air untuk membantu sesama kita mencapai kehidupan yang penuh makna…

Author : LUTHFI YAHYA·

Leave a Comment

Scroll to Top